Kisah Sopir Pemilik Pantiasuhan

Untuk ukuran Jakarta, Joko (48) yang hanya seorang sopir bukan termasuk orang berkelimpahan. Hanya bermodal ikhlas, ia merawat 27 anak yatim termasuk seorang bayi yang mengidap cerebral palsy.
panti asuhan jagakarsa
"Namanya Atar, usianya baru 11 bulan. Dari 'procot' lahir di puskesmas sudah ditinggal sama orang tuanya," tutur Joko sambil menunjuk Atar, anak asuhnya yang mengidap cerebral palsy atau kelumpuhan otak bawaan.

Digendong Euis pengasuhnya, Atar tampak kurus dan lesu. Bobotnya hanya 4,7 kg. "Ini sudah mendingan, dulu datang bobotnya cuma 3 kg," kata Euis, ditemui di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara (YBKN) Al Hasyim, Jl Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2015).

Gangguan kelumpuhan otak yang diidap Atar berdampak pada paru-parunya. Produksi lendir pernapasannya tidak terkontrol, sehingga Atar selalu batuk dan mengeluarkan dahak saat ditidurkan. Seminggu sekali, ia harus kontrol ke dokter dan menjalani terapi pijat.

Selain Atar, di panti binaan Joko juga ada Farhana, seorang bayi perempuan berusia 8 bulan. Berbeda dengan Atar, Farhana justru kelihatan bongsor karena kelebihan berat badan. Hingga tulisan ini dimuat, Farhana masih dirawat di RS Marinir Cilandak karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca juga: Mensos Siap Online-kan Jaminan Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

"Sore ini sudah bisa pulang. DBD-nya sudah sembuh, tapi ada pneumonia jadi nantinya masih harus kontrol berobat jalan," kata Musyarofah (48) alias Tati, istri Joko yang menunggui Farhana di Ruang Dahlia, RS Marinir Cilandak

Menurut Joko, seharusnya Farhana dirawat di PICU (Paediatric Intensive Care Unit). Dokter di RSIA Andhika Ciganjur menyarankan untuk dirawat di RS Hermina, namun karena ongkosnya diperkirakan mencapai Rp 10 juta/hari maka Joko dan Tati memutuskan untuk membawanya ke RS Marinir Cilandak.

"Mereka (anak-anak asuhan Panti YBKN Al Hasyim) ini tidak punya BPJS. Mau diurus, nama mereka tidak ada di KK (Kartu Keluarga). Akta lahir juga tidak punya, ya susah juga mengurusnya," kata Tati.

Joko sendiri baru saja selesai menjalani perawatan di RS Marinir Cilandak, juga karena DBD. Sejak 2002 ia terpanggil untuk mengasuh anak yatim dan pada 2011 mendirikan Panti YBKN Al Hasyim. Saat ini, sopir yang murah hati ini mengasuh 27 anak yang tidak terurus oleh keluarganya atau bahkan tidak punya keluarga.

Jakarta, Joko (48), seorang sopir yang mengelola panti asuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan mengaku tidak pernah meminta dibantu. Namun ia juga tak membatasi diri, sebab tidak jarang dirinya keteteran mengurus 27 anak asuhnya.

Saat ini misalnya, berturut-turut dirinya harus menanggung banyak pengeluaran untuk biaya rumah sakit. Anak asuhnya yang baru berusia 11 bulan, lebih dulu dirawat karena cerebral palsy. Tak lama berselang, Joko sendiri tumbang karena Demam Berdarah Dengue (DBD) dan hepatitis.

"Untuk hepatitisnya, BPJS cuma cover obat generik. Nah itu saya nggak mempan pakai generik," tutur Joko, ditemui di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara (YBKN) Al Hasyim, Jl Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2015).

Baca juga: Kisah Sopir di Jakarta Merawat 27 Anak Yatim, Salah Satunya Cerebral Palsy

Setelah beberapa hari dirawat di RS Marinir Cilandak, ia bisa pulang dan menjalani masa pemulihan di rumah. Namun saat itu juga, anak asuhnya yang lain yakni Farhana (8 bulan) juga masuk rumah sakit karena terserang DBD dan bronkopneumonia.

Menurut Joko, seharusnya Farhana dirawat di PICU (Paediatric Intensive Care Unit). Dokter di RSIA Andhika Ciganjur menyarankan untuk dirawat di RS Hermina, tetapi Joko mengaku tidak sanggup menanggung biaya yang diperkirakan mencapai Rp 10 juta/hari.

"Di sini (RS Marinir Cilandak) 4 hari, biayanya berapa belum dihitung. Kalau selama di RSIA Andhika kemarin 3 hari habis Rp 4.150.000," tutur Musyarofah (48) alias Tati, istri Joko yang menjaga Farhana di rumah sakit.

Joko dan Tati kesulitan mengurus BPJS untuk anak-anak asuhnya karena tidak terdaftar di KK (Kartu Keluarga). Sebagian bahkan tidak mempunyai akta kelahiran. Diakui, kondisi ini memaksa pasangan Joko dan Tati harus pintar-pintar mengatur keuangan.

Jika ada di antara pembaca ada yang tergerak, Joko membuka diri untuk menyalurkan bantuan bagi anak-anak asuhnya melalui nomor rekening berikut ini:

Bank Mandiri Cabang Cilandak KKO
a/n YBKN AL HASYIM
1270005891294

Atau datang langsung ke panti yang berlokasi di alamat berikut:

Yayasan Benih Kebajikan Nusantara (YBKN) Al Hasyim
Jl Warung Silah, Gg H Saaman RT 03 / RW 04, Cipedak-Jagakarsa, Jakarta Selatan

http://health.detik.com/read/2015/04/21/200126/2894232/763/2/ingin-bantu-ini-kebutuhan-joko-sopir-di-jaksel-yang-merawat-27-anak-yatim

http://health.detik.com/read/2015/04/21/143916/2893738/763/2/kisah-sopir-di-jakarta-merawat-27-anak-yatim-salah-satunya-cerebral-palsy



0 komentar:

Posting Komentar